Rabu, 28 Juli 2010

Penderita Hepatitis B & C di Indonesia Tinggi

Redaksi : Pak Adi Sasono yang telah sembuh dari sirosis hari, seharusnya telah membuka mata dunia kedokteran khusus nya di Indonesia, bahwa ternyata hepatitis kronis sudah bisa disembuhkan. Dalam hal ini kami semua berharap, bu MENKES lah yang akan mendobrak status quo, berani melawan hegemoni penguasa-penguasa disini. Ingin menyimak cerita tentang SIROSIS HATI sembuh? silah kan di klik Kisah Adi Sasono 

VIVAnews - Menteri Kesehatan RI Endang Rahayu Sedyaningsih menyatakan prihatin dengan masih tingginya penderita hepatitis B dan C, yang diderita lebih dari 30 juta penduduk Indonesia.

Sedangkan di dunia, virus tersebut mengakibatkan 360 juta penduduk di dunia mengalami kronis. Tentu ini merupakan masalah kesehatan besar di seluruh dunia.


"Kita (Indonesia) sebenarnya masuk golongan dalam kelompok daerah penderita hepatitis dengan tingkat endemisitas menengah sampai tinggi," ujar Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, dalam peringatan Hari Hepatitis Sedunia di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, Rabu, 28 Juli 2010.

< Lebih lanjut Menkes Endang mengatakan, bila mengutip Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi nasional hepatitis kilis sebesar 0,6% (rentang 0,2%-1,9%).

Tercatat 13 dari 33 provinsi yang ada di Indonesia mempunyai prevalensi di atas angka nasional dan tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Proporsi penyebab kematian pada golongan semua umur dari kelompok penyakit menular, penyakit hati (termasuk hepatitis kronis) menduduki urutan ke dua," ujarnya.

Data Riskesdas tahun 2007 juga menyatakan pada golongan umur 15-44 tahun, dipedesaan penyakit hati menduduki urutan pertama penyebab kematian, sedangkan di daerah perkotaan menduduki urutan tiga.

Berbagai penanggulangan telah dilakukan pemerintah, diantaranya melakukan pilot project imunisasi hepatits B di pulau Lombok (1986-1990), melakukan proses integrasi imunisasi hepatitis B ke dalam program imunisasi secara bertahap (1991-1996). Selain itu, integrasi imunisasi hepatitis B ke dalam program imunisasi rutn secara nasional (tahun 1997), meningkatkan cakupan bayi baru lahir (inject HB). Hal itu kini telah dilaksanakan di seluruh Indonesia (tahun 2003) dengan menyederhanakan jadual imunisasi, maka dengan hepatitis B digabung dengan vaksin DPT menjadi vaksin DPT/HB kombinasi (tahun 2004).

Laporan: KDW | Yogyakarta
Sumber : Viva News

abcde

Defenisi
Sumber : Situs Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Suliati Saroso
HEPATITIS

Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ).

Hepatitis A
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.
Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi.
Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.

Hepatitis B
Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia.
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan.
Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual.
Mengenai hepatitis C akan kita bahas pada kesempatan lain.

Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.

Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.

Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.

Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik. Semoga pengetahuan ini bisa berguna bagi Anda dan dapat Anda teruskan kepada saudara ataupun teman Anda.

KANKER hati merupakan kanker yang sering dijumpai di Indonesia. Kanker ini dihubungkan dengan infeksi Hepatitis B atau Hepatitis C. Artinya pada umumnya penderita kanker hati pernah terinfeksi Hepatitis B atau C.
Penyakit Hepatitis B dan Hepatitis C sering dialami penduduk Indonesia. Kedua penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C dapat ditularkan melalui hubungan seksual, jarum suntik, dan transfusi darah.
Pada umumnya dewasa ini di negeri kita transfusi darah sudah aman, darah yang akan diberikan diskrining Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV. Dengan demikian kemungkinan penularan Hepatitis dan HIV melalui transfusi darah sudah menjadi kecil. Gejala penyakit Hepatitis, virus biasanya dimulai dengan demam, pegal otot, mual, mata menjadi kuning, dan air seni berwarna kemerahan seperti air teh. Namun, tidak semua orang mengalami gejala seperti itu.
Gejala Hepatitis C biasanya lebih ringan dibandingkan dengan Hepatitis A atau B. Setelah terserang Hepatitis A pada umumnya penderita sembuh secara sempurna, tidak ada yang menjadi kronik. Hepatitis B juga sebagian besar akan sembuh dengan baik dan hanya sekitar 5-10 persen yang akan menjadi kronik. Bila hepatitis B menjadi kronik maka sebagian penderita hepatitis B kronik ini akan menjadi sirosis hati dan kanker hati.
Pada Hepatitis C penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak. Sebagian penderita Hepatitis C kronik akan menjadi sirosis hati dan kanker hati. Hanya sebagian kecil saja penderita Hepatitis B yang berkembang menjadi kanker hati. Begitu pula pada penderita Hepatitis C hanya sebagian yang menjadi kanker hati. Biasanya diperlukan waktu 17 sampai dengan 20 tahun seorang yang menderita Hepatitis C untuk berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati.

Mencegah dan Mengobati Kanker Hati
Cukup minum VCO 3 sendok makan sehari penyakit ini dapat dicegah
Mengobati kanker hati dengan konsumsi 3 sendok 2-3x sehari, dalam tempo paling lama 6 bulan kanker hati sembuh total.
Untuk stadium 4, sudah mengalami komplikasi, ditambah lagi biasanya efek obat2an yang diberikan dokter membuat pasien tidak mempunyai nafsu makan, maka perlu dilakukan pengobatan yang lebih hati-hati.



Beberapa obat seperti Interferon (suntikan) dan Ribavirin (kapsul) selain berefek samping, juga tidak terbukti mampun menyembuhkan. Untuk mengetahui apakah anda terinveksi hepatitis, boleh juga Anda periksa darah (HbsAg). Tentang Hepatitis C yang menakutkan dunia kedokteran karena para ahli kedokteran masih bingung, pun sekarang tidak perlu ditakutkan lagi.

VCO mengobati segala macam Hepatitis, baik yang tahap dini, maupun sudah sirosis hati.



Tidak ada komentar: